Rabu, 20 Juni 2012

Untuk para Guru yang lagi Galau

Sore itu teman saya yang PNS curhat. Tampaknya lagi GALAU tingkat tinggi. Ia dimutasi dari tempatnya bekerja ke tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Tempat kerjanya yang baru sangat sulit dijangkau. Jalan berlubang, lewat tengah hutan dan tak ada kendaraan umum. Kalau mau potong jalan harus menyeberangi bengawan dengan rakit seadanya. Yang lebih parah lagi, teman saya ini tak bisa naik motor.
Tapi bukan hanya itu yang membuatnya galau. Ia merasa terdzolimi. Karena sebelumnya ia merasa posisinya di tempat kerja aman - aman saja. Ia merasa seharusnya bukan dia yang dimutasi. Tapi temannya yang baru. Ia juga merasa menjadi bagian dari permainan.

Ada beberapa hikmah yang saya ambil dari cerita teman saya ini, di antaranya :
  1. Sebenarnya saya paham betul dengan keadaan teman saya ini. Tapi saya jadi bertanya - tanya. Bukankah saat diangkat sebagai PNS, semua telah menandatangani surat perjanjian bersedia ditempatkan di mana pun. Bersedia taat kepada aturan pemerintah. Namanya saja "abdi negara". Artinya kita mestinya tahu betul konsekuensi dari sebuah keputusan, termasuk keputusan untuk menjadi PNS. Saya ingat betul di tahun 80-an PNS harus bersedia ditempatkan di manapun di seluruh Indonesia
  2. Di manapun kita bekerja, akan selalu ada resikonya. Mungkin resiko itu sebanding dengan "yang kita dapatkan" (gaji). Semakin tinggi resiko, semakin tinggi gajinya. Seorang dokter, mungkin pendapatannya tinggi. Tapi ia harus bertanggung jawab penuh saat menangani pasien. Gaji teman saya sepuluh juta perbulan. Tapi ia harus bekerja di tengah hutan, jauh dari anak istri dan banyak bahaya yang mengancam.
  3. Ada ungkapan kita tak akan maju jika selalu berada di zona nyaman. Coba baca kisah orang - orang sukses di dunia. Hampir semuanya pernah keluar dari zona nyamannya. Tak terkecuali Rasulullah sendiri, yang bagi saya merupakan orang paling sukses di dunia.Demi dakwah, beliau harus ke Thaif. Meskipun yang didapati di sana adalah lemparan batu.
  4. Otot seorang binaraga menjadi kuat karena setiap hari berlatih mengangkat beban. Begitupun kita menjadi kuat karena ujian yang menimpa kita.
  5. Ada hikmah di balik setiap peristiwa. Saya percaya bahwa tak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Mengatur. Dan semoga kita selalu diberi mata hati yang bisa melihat setiap hikmah dari setiap peristiwa.

1 komentar:

  1. inspiring banget mbak. Moga saja tulisan ini dibaca oleh mereka yang senasib dg teman mbak tsb, shg mereka bisa ikhlas ngejalani dimanapun tugasnya

    BalasHapus